Laman

Rabu, 27 Juli 2011

TAHUKAH KITA?

Seorang ulama sufi, Abu Yazid Al Busthami pernah mengatakan: Pada mulanya saya telah salah menduga dalam empat hal, yaitu :
saya mengira bahwa sayalah yang berdzikir, mengetahuiNya, cinta kepadaNya dan mencariNya. tetapi setelah mengetahui, nyata bahwa dzikrullah mendahului dzikirku, pengetahuan Allah mendahului pengetahuanku, cinta Allah mendahului cintaku dan Dia lebih dahulu menarik aku sebelum aku datang kepadaNya.


ENGKAU BERSAMA ORANG YANG KAU CINTAI

Diceritakan oleh Anas bin Malik, seorang Arab dari dusun datang ke Masjid Nabawi, dengan berani ia bertanya , “”Ya Rasulullah, kapan kiamat terjadi ?” Rasululllah melakukan sholat tanpa menjawab pertanyaan itu.
Usai sholat beliau menghadap jama’ah, “mana orang yang bertanya tentang hari kiamat itu?”.
Orang Arab itu berkata, “Saya, ya Rasulullah.”
Rasulullah bertanya, “Apa yang sudah kau persiapkan buat hari kiamat?”
Mendengar pertanyaan Nabi SAW itu, seluruh keberaniannya hilang. Ia menundukkan kepalanya dan berguman, “Wallahi, ma a’dadtu laha min katsiri amali, shalatin wa laa shaumin, illa inni uhibbullaha wa rasulih”. Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal yang banyak, tidak pula shalat yang banyak dan tidak juga puasa yang banyak. Tetapi aku mencintai Allah dan RasulNya. Nabi bersabda, “Innaka ma’a man ahbabta!” Engkau bersama orang yang engkau cintai.


BERAPA LAMA KITA DIKUBUR?

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 "

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ..... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."


KELAHIRAN AJAIB DARI BAGINDA NABI MUHAMMAD
SHOLLALLOHU 'ALAYHI WASALLAM

A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Wassholatu wassalamu 'ala asyrafil anbiyaa-i wal Mursaliin
Sayyidina Muhammadin wa 'ala aalihi wasahbihi ajma'in
Dikutib dari :
Mawahib al-Laduniyyah bil-Minahil-Muhammadaniyyah[*]
(Karunia Ilahiah dalam Bentuk Karunia Muhammadaniyyah)
oleh Ahmad Shihabuddeen Al Qasthalani

Amr ibn Qutaiba mendengar ayahnya, yang merupakan seseorang yang amat berilmu, mengatakan, "Ketika saatnya tiba bagi Aminah untuk melahirkan, ALLAH berfirman kepada para Malaikat, 'Bukalah seluruh pintu-pintu Langit, dan pintu-pintu Surga.' Matahari pada hari itu bersinar dengan cahaya yang agung, dan pada tahun itu pula ALLAH SWT mengizinkan seluruh wanita di Bumi untuk mengandung anak laki-laki, demi kehormatan Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam."

Ibn 'Abbas (RA) berkata bahwa Aminah RA pernah meriwayatkan sebagai berikut, "Seorang Malaikat datang kepadaku dalam suatu mimpi selama bulan keenam kehamilanku dan berkata padaku, 'Wahai, Aaminah, engkau tengah mengandung seseorang yang terbaik dari seluruh alam. Jika kau telah melahirkannya, beri nama dia Muhammad, dan jagalah ini sebagai rahasia.' Saat aku mulai mengalami rasa sakit dalam proses melahirkan, tak seorang pun tahu bahwa aku berada di rumah sendirian, termasuk Abd Al-Muttalib yang tengah melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah. Aku mendengar suara keras yang membuatku takut. Kemudian, aku melihat apa yang nampak seperti sayap dari seekor burung putih, menggosok kalbu (jantung)-ku, menghilangkan seluruh rasa takut, dan seluruh rasa sakit yang kurasakan hilang. Di hadapanku muncul suatu minuman putih yang kemudian kuminum, dan setelah itu muncul suatu cahaya terang yang jatuh padaku dan aku dikelilingi oleh beberapa wanita, tinggi bagai pohon-pohon palem, yang terlihat seperti wanita- wanita Abd Manaf. Aku terpesona, dan berpikir, 'Ooh, bagaimanakah mereka tahu akan diriku?' Mereka berkata padaku, 'Kami adalah 'Asiyah, istri Fir'aun, dan Maryam, putri Imran.' Kondisi tubuhku makin memuncak (menuju kelahiran), dan aku dapat mendengar suara dentuman yang makin mengeras dan makin menakutkan jam demi jam. Ketika aku sedang mengalami hal-hal ini, tiba-tiba kulihat selembar kain sutra putih terentang di antara Langit dan Bumi, dan mendengar seseorang berkata, 'Sembunyikan dirinya (bayi Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam) hingga tak seorang pun dapat melihatnya.' Aku melihat beberapa orang laki- laki berdiri di udara dengan kendi-kendi perak di tangan mereka. Aku melihat sekelompok burung-burung memenuhi kamarku, masing-masing memiliki paruh emerald dan sayap-sayap rubi. Kemudian ALLAH SWT mengangkat tirai hijab dari penglihatanku, dan aku menyaksikan seluruh Bumi di Timur dan Barat, dan tiga spanduk ditegakkan; satu di Timur, satu di Barat, dan satu di atap Ka'bah. Kemudian aku pun melahirkan Muhammad. Segera ia bersujud, mengangkat kedua tangannya ke Langit seakan-akan sedang memohon dengan rendah hati. Kemudian aku melihat suatu awan putih datang dari Langit yang menaunginya dan menyebabkannya hilang dari pandanganku, dan aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawa dia berkeliling ke segenap penjuru bumi, timur dan barat, dan ke dalam lautan dan samudera, sehingga semua akan mengetahui tentang dirinya dengan namanya, sifat-sifatnya, dan bentuknya.' Kemudian awan itu lenyap dengan cepatnya."

Al-Khatiib Al-Baghdadi meriwayatkan bahwa Aaminah (RA) berkata, "Saat aku melahirkan Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam, aku melihat suatu awan besar yang bersinar, di dalam mana kudengar kuda-kuda meringkik, sayap- sayap terkepak, dan manusia-manusia bercakap. Awan itu meliputinya sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dan ia sall-ALLAHu 'alayhi wasallam pun lenyap dari pandanganku. Kemudian aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawalah Muhammad ke segenap penjuru Bumi. Tunjukkanlah dia pada seluruh makhluq dan wujud spritual; pada Jinn, manusia, malaikat, burung-burung, dan hewan-hewan liar. Berikan padanya bentuk Adam, pengetahuan Seth (Syits), keberanian Nuh, persahabatan Ibrahim, lidah Ismail, keqonaahan (kepenerimaan) Ishaq, kefasihan Salih, kebijaksanaan Luth, kabar gembira dari Ya'qub, kekuatan dari Musa, kesabaran Ayyub, ketaatan Yunus, perjuangan Yasa' (Joshua), perlindungan Dawud, cinta Daniel, rasa hormat yang dimiliki Ilyas, kesucian Yahya, dan kezuhudan 'Isa, dan tenggelamkan ia dalam sifat-sifat para Nabi.' Lalu, awan itu menghilang dan Muhammad menggenggam selembar kain sutra hijau yang tergulung rapat, dengan air yang memancar dari dalamnya, dan seseorang berkata, 'Hebat, hebat, Muhammad telah menggenggam seluruh alam; seluruh makhluq di dalamnya telah masuk dalam genggamannya, tanpa satu pun tersisa.' Kemudian aku melihat padanya dan ia pun melihat padaku, dan ia tampak bagaikan bulan purnama yang indah di waktu malam. Semerbak wanginya menyebar bagai misik terbaik, dan tiba-tiba muncul tiga orang, salah seorang dari mereka membawa kendi perak, yang kedua bak mandi emerald, dan yang ketiga, membawa selembar kain sutra putih, yang ia buka lipatannya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah cincin yang berkilau indah, lalu mencuci cincin itu dalam kendi tadi tujuh kali, kemudian ia membuat cap (tanda) di antara kedua bahunya sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dengan cincin itu, membungkusnya dengan sutra tadi, dan akhirnya membawanya di bawah sayap-sayapnya dan memberikannya kembali kepadaku."

Ibn 'Abbas (RA) meriwayatkan, "Ketika Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dilahirkan, Ridwan, penjaga Surga, berujar di telinganya mengatakan, 'Berbahagialah, oh, Muhammad, pengetahuan apa pun yang dimiliki nabi lainnya, engkau pun telah dikaruniai pengetahuan dan ilmu itu. Karena itulah, engkaulah yang paling berpengetahuan dan memiliki hati paling berani, di antara mereka.'"

Ibn 'Abbas (RA) juga meriwayatkan bahwa Aminah (RA) berkata, "Ketika aku melahirkan Nabi, bersamanya keluar suatu cahaya yang menerangi ruang di antara timur dan barat. Ia lalu terjatuh ke tanah, bersandar pada kedua tangannya, mengambil segenggam tanah, menggenggamnya, kemudian menengadahkan kepalanya ke Langit."

At-Tabarani meriwayatkan pula bahwa ketika ia terjatuh ke tanah, ia menarik jari-jarinya bersamaan, dengan jari telunjuknya mengambil sikap menunjuk, bersaksi atas keesaan (Tawhid) ALLAH.

'Utsman ibn Abi il Aas meriwayatkan bahwa ibunya, Fatimah berkata, "Pada saat kelahiran Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam aku melihat rumah itu dipenuhi cahaya-cahaya dan bintang-bintang pun bergerak mendekatinya hingga aku berpikir bahwa mereka akan jatuh menimpaku."

Al Irbadh ibn Sariya meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam bersabda, "Aku adalah hamba ALLAH, dan Penutup para Nabi, dari sejak zaman ketika Adam masih dilempar dari tanah liat. Aku akan menjelaskan hal ini padamu: akulah jawaban dari doa ayahku Ibrahim, kabar gembira yang dibawa 'Isa, dan firasat (visi) yang dilihat oleh ibuku. Ibu para Nabi sering melihat firasat/visi." Ketika ibu Nabi melahirkan beliau, ia pun melihat suatu cahaya yang menerangi istana-istana Syria. Dan inilah apa yang dimaksud pamannya Al Abbas (RA) ketika ia mengatakan dalam syairnya, "Ketika dirimu dilahirkan, bumi bersinar dan cakrawala menjadi terang dengan cahayamu. Kami berjalan dalam cahaya itu dan dalam jalur-jalur kebenaran."

Ibn Sa'ad meriwayatkan bahwa ketika Aminah (RA) melahirkan Nabi sall-ALLAHu 'alayhi wasallam ia sama sekali tak mengalami pendarahan nifas (meconium) dengannya.

Mengenai cahaya yang menerangi istana-istana Syria, Lebanon, Palestina, dan Jordania, ada suatu referensi di sini bahwa kerajaan-kerajaan ini menerima manfaat/barakah dari cahaya kenabian Muhammad (Shollallohu 'alayhi wasallam), karena tempat-tempat ini adalah wilayah kedudukan beliau. Telah dikatakan pula, "Kenabian tidak lagi berada dalam Anak-anak Israel, wahai orang-orang Quraisy. Demi ALLAH, Muhammad akan memimpin kalian untuk memiliki suatu pengaruh yang demikian besar hingga akan diperbincangkan dari timur hingga barat."

Di antara keajaiban-keajaiban kelahiran Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam telah diriwayatkan pula oleh Ya'qub ibn Sufyan, dengan rawi-rawi yang hasan, dalam Fath Al Bari [1]. Ia berkata bahwa Istana Kisra, kaisar dari Persia berguncang dan empat belas balkonnya runtuh; air Danau Tiberia menguap habis; api Persia padam (menurut berbagai riwayat, api ini telah menyala non- stop selama seribu tahun); dan di Langit keamanan diperketat, dengan dipenuhi lebih banyak penjaga dan bintang penembak yang mencegah setan bersembunyi di sana untuk mencuri berita-berita langit.

Menurut suatu riwayat dari Ibn 'Umar (RA) dan yang lain, Nabi Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan dan tali pusarnya telah terputus. Anas (RA) meriwayatkan bahwa Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam bersabda, "Salah satu dari tanda-tanda kehormatan yang telah dikaruniakan Tuhanku adalah bahwa aku dilahirkan dalam keadaan terkhitan, dan tak seorang pun melihat bagian pribadiku."

Ada beberapa pendapat berbeda berkenaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam. Mayoritas setuju bahwa beliau dilahirkan dalam Tahun Gajah, dan bahwa beliau dilahirkan lima puluh hari setelah peristiwa gajah Abrahah, dan kelahiran beliau adalah pada saat fajar malam kedua belas di bulan Rabi'u al-Awwal. Ibn 'Abbas (RA) berkata, "Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan di hari Senin, diberikan kenabiannya pada hari Senin, berhijrah dari Makkah ke Madinah di hari Senin, tiba di Madinah di hari Senin, dan membawa batu hitam (Hajar al-Aswad) juga di hari Senin; selain itu, peristiwa Fathu Makkah (kemenangan Makkah) dan turunnya Surat Al-Maa-idah keduanya adalah pada hari Senin."

'Abdullah ibn Amr ibn Al Aas (RA) berkata, "Ada seorang pendeta di Marr Al Zhahran, termasuk dari golongan orang-orang Syria, yang namanya adalah Easa. Ia biasa berkata, 'Sudah tiba saatnya bahwa di kalangan orang-orang Makkah, akan lahir seorang anak yang kepadanya akan berserah diri seluruh kaum Arab, dan orang-orang non-Arab akan berada di bawah kekuasaannya. Ini adalah waktu baginya.' Kapan saja seorang bayi laki-laki baru dilahirkan, ia biasa bertanya tentangnya. Pada hari kelahiran Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam 'Abd al-Muttalib pergi ke luar dan mengunjungi Easa. Ia keluar dan berkata padanya, 'Semoga engkau adalah ayah dari jabang bayi yang baru lahir yang terbarakahi yang telah kuceritakan padamu tentangnya. Aku pernah mengatakan bahwa ia akan dilahirkan di hari Senin, menerima kenabiannya di hari Senin, dan wafat di hari Senin.' Abd Al-Muttalib menjawab, 'Malam ini, saat fajar, aku memiliki bayi yang baru lahir.' Sang pendeta bertanya, 'Kau beri nama apa dia?' 'Abd Al-Muttalib menjawab, 'Muhammad'. Easa berkata, 'Aku telah mengantisipasi bahwa bayi yang baru lahir ini akan berasal dari masyarakatmu. Aku punya tiga tanda atasnya: bintangnya muncul kemarin, ia dilahirkan hari ini, dan namanya Muhammad.' Pada kalendar matahari, hari itu adalah 20 April dan diriwayatkan bahwa beliau lahir di malam hari."

'Aisyah (RA) berkata, "Ada seorang pedagang Yahudi berada di Makkah pada malam saat mana Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan. Dia bertanya, 'Wahai, kaum Quraisy, adakah seorang bayi yang baru dilahirkan di antaramu?' Mereka menjawab, 'Kami tidak tahu.' Ia berkata, 'Malam ini, Nabi dari ummat terakhir ini dilahirkan. Di antara kedua bahunya ada suatu tanda yang terdiri atas beberapa rambut di atasnya seperti rambut leher kuda.' Mereka menemani Yahudi itu dan pergi ke ibunda Nabi, dan bertanya padanya apakah mereka dapat melihat putranya. Ia pun membawa putranya yang baru lahir kepada mereka dan mereka membuka punggungnya dan melihat tanda kelahiran itu, saat mana sang Yahudi jatuh pingsan. Ketika ia kembali sadar, mereka bertanya padanya, 'Celakalah kamu. Apa yang telah terjadi padamu?' Ia menjawab, 'Demi ALLAH, kenabian telah pergi meninggalkan anak-anak Israel.' "

Al Hakim meriwayatkan bahwa Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan di Makkah dalam rumah Muhammad bin Yousif. Beliau disusui oleh Tsuwaiba, budak perempuan yang dibebaskan oleh Abu Lahab. Abu Lahab membebaskannya karena Tsuwaiba telah membawa berita gembira akan kelahiran Nabi. Setelah kematian Abu Lahab, Abu Lahab pernah terlihat dalam sebuah mimpi, di mana ia ditanya, "Bagaimana keadaanmu?" Abu Lahab menjawab, "Aku berada dalam Neraka. Namun, aku mendapatkan istirahatku setiap hari Senin, saat mana aku mampu menyedot dan meminum air dari titik ini yang terletak di antara jari-jariku," dan ia menunjukkan dengan dua dari ujung-ujung jarinya. "Ini adalah keajaiban yang kuterima karena aku membebaskan Tsuwaiba saat ia membawa berita gembira kelahiran Nabi padaku."

Ibn al Jazri berkata, "jika abu lahab, yang kafir, yang dicela dalam suatu wahyu al quran, tetap saja diberikan balasan atas kebahagiaannya di saat kelahiran nabi (saw), bagaimana dengan kaum muslim dari ummat beliau yang bergembira di saat kelahiran beliau (maulid nabi) dan melakukan yang terbaik untuk merayakannya karena kecintaan mereka pada beliau? Demi jiwaku, pahala dan balasan mereka dari ALLAH, Yang Maha Pemurah akan berupa masuknya mereka ke dalam surga-surga kebahagiaan yang dipenuhi karunia-karunia ALLAH."
ummat islam selalu merayakan bulan kelahiran nabi suci kita (sall allahu 'alaihi wasallam) dengan menyelenggarakan pesta, memberikan berbagai bentuk sadaqah, mengekspresikan kebahagiaan mereka, menambah amal perbuatan baik mereka, dan membaca dengan hati-hati riwayat kelahiran muhammad (sallallahu 'alaihi wasallam). Sebagai balasannya, ALLAH mengaruniakan pada orang-orang beriman dengan barakah yang berlimpah di bulan ini. Telah dibuktikan bahwa salah satu dari sifat-sifat kelahiran Nabi, yang disebut sebagai Mawlid, adalah memberikan keselamatan sepanjang tahun dan kabar gembira akan dipenuhinya semua harapan dan keinginan.

KELAHIRAN AJAIB DARI BAGINDA NABI MUHAMMAD
SHOLLALLOHU 'ALAYHI WASALLAM

A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Wassholatu wassalamu 'ala asyrafil anbiyaa-i wal Mursaliin
Sayyidina Muhammadin wa 'ala aalihi wasahbihi ajma'in
Dikutib dari :
Mawahib al-Laduniyyah bil-Minahil-Muhammadaniyyah[*]
(Karunia Ilahiah dalam Bentuk Karunia Muhammadaniyyah)
oleh Ahmad Shihabuddeen Al Qasthalani

Amr ibn Qutaiba mendengar ayahnya, yang merupakan seseorang yang amat berilmu, mengatakan, "Ketika saatnya tiba bagi Aminah untuk melahirkan, ALLAH berfirman kepada para Malaikat, 'Bukalah seluruh pintu-pintu Langit, dan pintu-pintu Surga.' Matahari pada hari itu bersinar dengan cahaya yang agung, dan pada tahun itu pula ALLAH SWT mengizinkan seluruh wanita di Bumi untuk mengandung anak laki-laki, demi kehormatan Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam."

Ibn 'Abbas (RA) berkata bahwa Aminah RA pernah meriwayatkan sebagai berikut, "Seorang Malaikat datang kepadaku dalam suatu mimpi selama bulan keenam kehamilanku dan berkata padaku, 'Wahai, Aaminah, engkau tengah mengandung seseorang yang terbaik dari seluruh alam. Jika kau telah melahirkannya, beri nama dia Muhammad, dan jagalah ini sebagai rahasia.' Saat aku mulai mengalami rasa sakit dalam proses melahirkan, tak seorang pun tahu bahwa aku berada di rumah sendirian, termasuk Abd Al-Muttalib yang tengah melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah. Aku mendengar suara keras yang membuatku takut. Kemudian, aku melihat apa yang nampak seperti sayap dari seekor burung putih, menggosok kalbu (jantung)-ku, menghilangkan seluruh rasa takut, dan seluruh rasa sakit yang kurasakan hilang. Di hadapanku muncul suatu minuman putih yang kemudian kuminum, dan setelah itu muncul suatu cahaya terang yang jatuh padaku dan aku dikelilingi oleh beberapa wanita, tinggi bagai pohon-pohon palem, yang terlihat seperti wanita- wanita Abd Manaf. Aku terpesona, dan berpikir, 'Ooh, bagaimanakah mereka tahu akan diriku?' Mereka berkata padaku, 'Kami adalah 'Asiyah, istri Fir'aun, dan Maryam, putri Imran.' Kondisi tubuhku makin memuncak (menuju kelahiran), dan aku dapat mendengar suara dentuman yang makin mengeras dan makin menakutkan jam demi jam. Ketika aku sedang mengalami hal-hal ini, tiba-tiba kulihat selembar kain sutra putih terentang di antara Langit dan Bumi, dan mendengar seseorang berkata, 'Sembunyikan dirinya (bayi Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam) hingga tak seorang pun dapat melihatnya.' Aku melihat beberapa orang laki- laki berdiri di udara dengan kendi-kendi perak di tangan mereka. Aku melihat sekelompok burung-burung memenuhi kamarku, masing-masing memiliki paruh emerald dan sayap-sayap rubi. Kemudian ALLAH SWT mengangkat tirai hijab dari penglihatanku, dan aku menyaksikan seluruh Bumi di Timur dan Barat, dan tiga spanduk ditegakkan; satu di Timur, satu di Barat, dan satu di atap Ka'bah. Kemudian aku pun melahirkan Muhammad. Segera ia bersujud, mengangkat kedua tangannya ke Langit seakan-akan sedang memohon dengan rendah hati. Kemudian aku melihat suatu awan putih datang dari Langit yang menaunginya dan menyebabkannya hilang dari pandanganku, dan aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawa dia berkeliling ke segenap penjuru bumi, timur dan barat, dan ke dalam lautan dan samudera, sehingga semua akan mengetahui tentang dirinya dengan namanya, sifat-sifatnya, dan bentuknya.' Kemudian awan itu lenyap dengan cepatnya."

Al-Khatiib Al-Baghdadi meriwayatkan bahwa Aaminah (RA) berkata, "Saat aku melahirkan Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam, aku melihat suatu awan besar yang bersinar, di dalam mana kudengar kuda-kuda meringkik, sayap- sayap terkepak, dan manusia-manusia bercakap. Awan itu meliputinya sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dan ia sall-ALLAHu 'alayhi wasallam pun lenyap dari pandanganku. Kemudian aku mendengar suatu suara yang menyeru, 'Bawalah Muhammad ke segenap penjuru Bumi. Tunjukkanlah dia pada seluruh makhluq dan wujud spritual; pada Jinn, manusia, malaikat, burung-burung, dan hewan-hewan liar. Berikan padanya bentuk Adam, pengetahuan Seth (Syits), keberanian Nuh, persahabatan Ibrahim, lidah Ismail, keqonaahan (kepenerimaan) Ishaq, kefasihan Salih, kebijaksanaan Luth, kabar gembira dari Ya'qub, kekuatan dari Musa, kesabaran Ayyub, ketaatan Yunus, perjuangan Yasa' (Joshua), perlindungan Dawud, cinta Daniel, rasa hormat yang dimiliki Ilyas, kesucian Yahya, dan kezuhudan 'Isa, dan tenggelamkan ia dalam sifat-sifat para Nabi.' Lalu, awan itu menghilang dan Muhammad menggenggam selembar kain sutra hijau yang tergulung rapat, dengan air yang memancar dari dalamnya, dan seseorang berkata, 'Hebat, hebat, Muhammad telah menggenggam seluruh alam; seluruh makhluq di dalamnya telah masuk dalam genggamannya, tanpa satu pun tersisa.' Kemudian aku melihat padanya dan ia pun melihat padaku, dan ia tampak bagaikan bulan purnama yang indah di waktu malam. Semerbak wanginya menyebar bagai misik terbaik, dan tiba-tiba muncul tiga orang, salah seorang dari mereka membawa kendi perak, yang kedua bak mandi emerald, dan yang ketiga, membawa selembar kain sutra putih, yang ia buka lipatannya. Ia kemudian mengeluarkan sebuah cincin yang berkilau indah, lalu mencuci cincin itu dalam kendi tadi tujuh kali, kemudian ia membuat cap (tanda) di antara kedua bahunya sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dengan cincin itu, membungkusnya dengan sutra tadi, dan akhirnya membawanya di bawah sayap-sayapnya dan memberikannya kembali kepadaku."

Ibn 'Abbas (RA) meriwayatkan, "Ketika Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam dilahirkan, Ridwan, penjaga Surga, berujar di telinganya mengatakan, 'Berbahagialah, oh, Muhammad, pengetahuan apa pun yang dimiliki nabi lainnya, engkau pun telah dikaruniai pengetahuan dan ilmu itu. Karena itulah, engkaulah yang paling berpengetahuan dan memiliki hati paling berani, di antara mereka.'"

Ibn 'Abbas (RA) juga meriwayatkan bahwa Aminah (RA) berkata, "Ketika aku melahirkan Nabi, bersamanya keluar suatu cahaya yang menerangi ruang di antara timur dan barat. Ia lalu terjatuh ke tanah, bersandar pada kedua tangannya, mengambil segenggam tanah, menggenggamnya, kemudian menengadahkan kepalanya ke Langit."

At-Tabarani meriwayatkan pula bahwa ketika ia terjatuh ke tanah, ia menarik jari-jarinya bersamaan, dengan jari telunjuknya mengambil sikap menunjuk, bersaksi atas keesaan (Tawhid) ALLAH.

'Utsman ibn Abi il Aas meriwayatkan bahwa ibunya, Fatimah berkata, "Pada saat kelahiran Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam aku melihat rumah itu dipenuhi cahaya-cahaya dan bintang-bintang pun bergerak mendekatinya hingga aku berpikir bahwa mereka akan jatuh menimpaku."

Al Irbadh ibn Sariya meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi wasallam bersabda, "Aku adalah hamba ALLAH, dan Penutup para Nabi, dari sejak zaman ketika Adam masih dilempar dari tanah liat. Aku akan menjelaskan hal ini padamu: akulah jawaban dari doa ayahku Ibrahim, kabar gembira yang dibawa 'Isa, dan firasat (visi) yang dilihat oleh ibuku. Ibu para Nabi sering melihat firasat/visi." Ketika ibu Nabi melahirkan beliau, ia pun melihat suatu cahaya yang menerangi istana-istana Syria. Dan inilah apa yang dimaksud pamannya Al Abbas (RA) ketika ia mengatakan dalam syairnya, "Ketika dirimu dilahirkan, bumi bersinar dan cakrawala menjadi terang dengan cahayamu. Kami berjalan dalam cahaya itu dan dalam jalur-jalur kebenaran."

Ibn Sa'ad meriwayatkan bahwa ketika Aminah (RA) melahirkan Nabi sall-ALLAHu 'alayhi wasallam ia sama sekali tak mengalami pendarahan nifas (meconium) dengannya.

Mengenai cahaya yang menerangi istana-istana Syria, Lebanon, Palestina, dan Jordania, ada suatu referensi di sini bahwa kerajaan-kerajaan ini menerima manfaat/barakah dari cahaya kenabian Muhammad (Shollallohu 'alayhi wasallam), karena tempat-tempat ini adalah wilayah kedudukan beliau. Telah dikatakan pula, "Kenabian tidak lagi berada dalam Anak-anak Israel, wahai orang-orang Quraisy. Demi ALLAH, Muhammad akan memimpin kalian untuk memiliki suatu pengaruh yang demikian besar hingga akan diperbincangkan dari timur hingga barat."

Di antara keajaiban-keajaiban kelahiran Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam telah diriwayatkan pula oleh Ya'qub ibn Sufyan, dengan rawi-rawi yang hasan, dalam Fath Al Bari [1]. Ia berkata bahwa Istana Kisra, kaisar dari Persia berguncang dan empat belas balkonnya runtuh; air Danau Tiberia menguap habis; api Persia padam (menurut berbagai riwayat, api ini telah menyala non- stop selama seribu tahun); dan di Langit keamanan diperketat, dengan dipenuhi lebih banyak penjaga dan bintang penembak yang mencegah setan bersembunyi di sana untuk mencuri berita-berita langit.

Menurut suatu riwayat dari Ibn 'Umar (RA) dan yang lain, Nabi Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan dalam keadaan telah terkhitan dan tali pusarnya telah terputus. Anas (RA) meriwayatkan bahwa Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam bersabda, "Salah satu dari tanda-tanda kehormatan yang telah dikaruniakan Tuhanku adalah bahwa aku dilahirkan dalam keadaan terkhitan, dan tak seorang pun melihat bagian pribadiku."

Ada beberapa pendapat berbeda berkenaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam. Mayoritas setuju bahwa beliau dilahirkan dalam Tahun Gajah, dan bahwa beliau dilahirkan lima puluh hari setelah peristiwa gajah Abrahah, dan kelahiran beliau adalah pada saat fajar malam kedua belas di bulan Rabi'u al-Awwal. Ibn 'Abbas (RA) berkata, "Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan di hari Senin, diberikan kenabiannya pada hari Senin, berhijrah dari Makkah ke Madinah di hari Senin, tiba di Madinah di hari Senin, dan membawa batu hitam (Hajar al-Aswad) juga di hari Senin; selain itu, peristiwa Fathu Makkah (kemenangan Makkah) dan turunnya Surat Al-Maa-idah keduanya adalah pada hari Senin."

'Abdullah ibn Amr ibn Al Aas (RA) berkata, "Ada seorang pendeta di Marr Al Zhahran, termasuk dari golongan orang-orang Syria, yang namanya adalah Easa. Ia biasa berkata, 'Sudah tiba saatnya bahwa di kalangan orang-orang Makkah, akan lahir seorang anak yang kepadanya akan berserah diri seluruh kaum Arab, dan orang-orang non-Arab akan berada di bawah kekuasaannya. Ini adalah waktu baginya.' Kapan saja seorang bayi laki-laki baru dilahirkan, ia biasa bertanya tentangnya. Pada hari kelahiran Muhammad Shollallohu 'alayhi wasallam 'Abd al-Muttalib pergi ke luar dan mengunjungi Easa. Ia keluar dan berkata padanya, 'Semoga engkau adalah ayah dari jabang bayi yang baru lahir yang terbarakahi yang telah kuceritakan padamu tentangnya. Aku pernah mengatakan bahwa ia akan dilahirkan di hari Senin, menerima kenabiannya di hari Senin, dan wafat di hari Senin.' Abd Al-Muttalib menjawab, 'Malam ini, saat fajar, aku memiliki bayi yang baru lahir.' Sang pendeta bertanya, 'Kau beri nama apa dia?' 'Abd Al-Muttalib menjawab, 'Muhammad'. Easa berkata, 'Aku telah mengantisipasi bahwa bayi yang baru lahir ini akan berasal dari masyarakatmu. Aku punya tiga tanda atasnya: bintangnya muncul kemarin, ia dilahirkan hari ini, dan namanya Muhammad.' Pada kalendar matahari, hari itu adalah 20 April dan diriwayatkan bahwa beliau lahir di malam hari."

'Aisyah (RA) berkata, "Ada seorang pedagang Yahudi berada di Makkah pada malam saat mana Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan. Dia bertanya, 'Wahai, kaum Quraisy, adakah seorang bayi yang baru dilahirkan di antaramu?' Mereka menjawab, 'Kami tidak tahu.' Ia berkata, 'Malam ini, Nabi dari ummat terakhir ini dilahirkan. Di antara kedua bahunya ada suatu tanda yang terdiri atas beberapa rambut di atasnya seperti rambut leher kuda.' Mereka menemani Yahudi itu dan pergi ke ibunda Nabi, dan bertanya padanya apakah mereka dapat melihat putranya. Ia pun membawa putranya yang baru lahir kepada mereka dan mereka membuka punggungnya dan melihat tanda kelahiran itu, saat mana sang Yahudi jatuh pingsan. Ketika ia kembali sadar, mereka bertanya padanya, 'Celakalah kamu. Apa yang telah terjadi padamu?' Ia menjawab, 'Demi ALLAH, kenabian telah pergi meninggalkan anak-anak Israel.' "

Al Hakim meriwayatkan bahwa Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam dilahirkan di Makkah dalam rumah Muhammad bin Yousif. Beliau disusui oleh Tsuwaiba, budak perempuan yang dibebaskan oleh Abu Lahab. Abu Lahab membebaskannya karena Tsuwaiba telah membawa berita gembira akan kelahiran Nabi. Setelah kematian Abu Lahab, Abu Lahab pernah terlihat dalam sebuah mimpi, di mana ia ditanya, "Bagaimana keadaanmu?" Abu Lahab menjawab, "Aku berada dalam Neraka. Namun, aku mendapatkan istirahatku setiap hari Senin, saat mana aku mampu menyedot dan meminum air dari titik ini yang terletak di antara jari-jariku," dan ia menunjukkan dengan dua dari ujung-ujung jarinya. "Ini adalah keajaiban yang kuterima karena aku membebaskan Tsuwaiba saat ia membawa berita gembira kelahiran Nabi padaku."

Ibn al Jazri berkata, "jika abu lahab, yang kafir, yang dicela dalam suatu wahyu al quran, tetap saja diberikan balasan atas kebahagiaannya di saat kelahiran nabi (saw), bagaimana dengan kaum muslim dari ummat beliau yang bergembira di saat kelahiran beliau (maulid nabi) dan melakukan yang terbaik untuk merayakannya karena kecintaan mereka pada beliau? Demi jiwaku, pahala dan balasan mereka dari ALLAH, Yang Maha Pemurah akan berupa masuknya mereka ke dalam surga-surga kebahagiaan yang dipenuhi karunia-karunia ALLAH."
ummat islam selalu merayakan bulan kelahiran nabi suci kita (sall allahu 'alaihi wasallam) dengan menyelenggarakan pesta, memberikan berbagai bentuk sadaqah, mengekspresikan kebahagiaan mereka, menambah amal perbuatan baik mereka, dan membaca dengan hati-hati riwayat kelahiran muhammad (sallallahu 'alaihi wasallam). Sebagai balasannya, ALLAH mengaruniakan pada orang-orang beriman dengan barakah yang berlimpah di bulan ini. Telah dibuktikan bahwa salah satu dari sifat-sifat kelahiran Nabi, yang disebut sebagai Mawlid, adalah memberikan keselamatan sepanjang tahun dan kabar gembira akan dipenuhinya semua harapan dan keinginan.
)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar